DJ%20Jiez
News Update :
KeluarJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!

Dapatkan info terbaru via Facebook. Silahkan klik LIKE / SUKA.

Powered By Blogger Widgets and Blogger Tutorials

Lagu

Radio Box

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

F.U.N Radio Player

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

Informasi Tsunami dan Gempa bumi di Aceh

Kamis, 12 April 2012

Gempa bumi berkekuatan 8,5 skala richter, mengguncang Provinsi Aceh dan getarannya terasa hingga Provinsi Sumatera Barat, Rabu (11/4) pada pukul 15.38. Namun, gempa yang diperkirakan berpusat di perairan Pulau Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, ini tidak diikuti gelombang tsunami yang sempat membuat khawatir warga yang tinggal di pesisir.

    Hingga Rabu (11/4) malam, tidak ada laporan terkait kerusakan bangunan yang signifikan dan warga yang tewas di daerah yang dilalui gempa. Meski demikian, warga sempat panik dan berhamburan keluar bangunan kantor dan rumah.

    Dikabarkan ada satu orang meninggal di tempat pengungsian di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, namun akibat sakit jantung. Korban adalah Kutar (69 tahun), warga Korong Sei Sarik Nagari Malai V Suku, Padang Pariaman

    Setelah gempa 8,5 SR itu, sebagian warga di Aceh, terutama yang tinggal di wilayah pesisir pantai, juga sempat berlarian menuju tempat yang lebih tinggi seperti perbukitan. Tsunami memang terjadi, namun hanya tsunami kecil yakni di sekitar satu meter di beberapa pantai.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akhirnya mencabut peringatan ancaman tsunami itu pada pukul 19.45 WIB.

    Kabid Pelayanan Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan Hendra Suwarta mengatakan, gempa itu terjadi pada 410 Km barat Pulau Sinabang dan berlangsung sekitar 15 detik. Dari data BMKG Wilayah I Medan, gempa tersebut berpusat di 93,12 derajat bujur timur dan 2,4 derajat lintang utara. Pusat gempanya berada di kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Jika dilihat dari pusat dan kekuatan gempa, peristiwa itu berpotensi menimbulkan tsunami.

    Kepanikan warga yang terkena getaran gempa bertambah besar setelah muncul informasi akan adanya tsunami. Bunyi sirene peringatan dini tsunami juga menambah kepanikan warga. Warga di Kota Banda Aceh yang mendengar bunyi sirine yang dipasang di kawasan Kantor Gubernur Aceh langsung langsung berusaha menyelamatkan diri menggunakan kendaraan bermotor guna mencari tempat yang lebih tinggi sebagai antisipasi jika tsunami datang.

    Sedang masyarakat Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, lari ke daerah perbukitan dan sejumlah tempat lainnya yang lebih tinggi pascagempa 8,5 SR itu.

    Taisirah, seorang warga di Aceh Besar mengatakan, masyarakat yang berhamburan ke luar rumah pascagempa langsung lari ke daerah perbukitan di sekitar pemukiman Kueh dan tempat lainnya.

    "Kami sangat panik dan takut akan musibah seperti yang pernah terjadi pada akhir tahun 2004," katanya.

    Kecamatan Lhoknga, salah satu kawasan terparah terkena tsunami pada musibah yang meluluhlantakkan sebagaian besar wilayah pesisir Aceh pada 26 Desember 2004. Sebagaimana diketahui, 26 Desember 2004 Aceh diguncang gempa berkekuatan 9,3 SR. Gempa yang disusul tsunami dahsyat itu mengakibatkan sekitar 126.000 warga Aceh tewas dan 37.000 lainnya hilang.

    Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB) menyebutkan gempa tidak menyebabkan potensi bahaya tsunami sebesar tahun 2004. Hal ini karena mekanisme gempa terjadi karena sesar geser, bukan sesar naik atau megathrust sehingga potensi tsunami tidak terlalu besar.

    "Potensi tsunami tidak akan sebesar tahun 2004," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

    Pusat gempa bukan di zoda subduksi atau pertemuan lempeng benua. Lokasi gempa, kata Sutopo, berada di bagian luar daerah pertemuan lempeng (outer rise earthquake). Meskipun demikian, warga tetap diminta mewaspadai tsunami dan gempa susulan yang mungkin masih akan terjadi.

    Meski gempa kemarin berkekuatan 8,5 SR, namun tidak ada laporan signifikan kerusakan bangunan. Laporan yang ada, tembok keliling sepanjang 60 meter di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Banda Aceh ambruk karena gempa berkekuatan 8,5 SR itu.

    "Tembok keliling di Lapas itu ambruk pada saat terjadinya gempa yang pertama berkekuatan 8,5 SR," kata Kepala Divisi Kemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Aceh Jauhar Fardin saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu malam.

    Saat terjadi gempa dan tembok di lapas di Jalan Cut Mutia Nomor 69 Banda Aceh itu ambruk, katanya, semua narapidana selamat dan tidak ada yang ke luar. "Jumlah napi yang berada di lapas saat ini sekitar 400-an orang dalam keadaan selamat," kata Jauhar.

    Jauhar menceritakan bahwa saat terjadi gempa pertama dan ada kabar bahwa air di pantai Sigli mulai naik, maka petugas bersama dengan para napi keluar untuk menyelamatkan diri.

    "Letak Rutan Sigli kebetulan di belakangnya adalah pantai dan kabar dari masyarakat bahwa air laut mulai naik, maka semua penghuni dan petugas ke luar untuk menyelamatkan diri," katanya.

    Sementara itu Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengaku belum menaksir kerugian dari gempa yang mengguncang Aceh kemarin.

    "Kerugian materi masih dalam pendataan. Begitu pula dengan korban luka atau korban jiw. Masyarakat kini bergerak ke lokasi yang lebih tinggi," ujar Sutopo.

    Sementara itu, Menko Kesra HR Agung Laksono menyatakan, seluruh negara ASEAN bersiaga mengantisipasi dampak gempa bumi berkekuatan 8,9 SR di Aceh dari kemungkinan gelombang tsunami. "Seluruh negara di ASEAN siaga begitu dapat informasi bahwa di Indonesia terjadi gempa," katanya.

    Menko Kesra menambahkan, negara yang paling meningkatkan kewaspadaan adalah negara yang paling dekat dengan Indonesia, khususnya Aceh, yaitu Singapura, Thailand dan Malaysia.

    Menurut Menko Kesra, negara-negara ASEAN mengetahui informasi gempa bumi di Aceh dari AHA Center. AHA Center adalah pusat koordinasi negara-negara ASEAN untuk bantuan kemanusiaan bagi penanganan bencana.

    "Negara-negara itu kini mengimbau masyarakat agar berjaga-jaga dan menjauhi pantai," katanya.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Signature

Tertanda,
Dewanji Wilajayangga

Jiez Share Comunity - Sharing Is Fun
Perum Situ gede
Jalan Anggrek Blok B-263
085223462560
dewanji_tsm@yahoo.com
http://jiez-ultimate.blogspot.com

IP Cheker

Sign by Danasoft - Get Your Sign

Mengenai Saya

Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
 

© Copyright Jiez Share | Ultimate Sharing System 2010 | Design by Dewanji Wilajayangga | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.